Showing posts with label PELITA JAYA. Show all posts
Showing posts with label PELITA JAYA. Show all posts

Friday, April 22, 2011

Arema Indonesia Waspadai Safee Sali


Peluang Arema Indonesia di Liga Champion Asia (LCA) tipis untuk bisa melaju ke babak selanjutnya, setelah dilibas 5-0 oleh Shandong Luneng (China) beberapa waktu lalu.

Kendati demikian, tim berjuluk "Singo Edan" ini tidak akan larut, justru tim akan fokus menjalani laga lanjutan Indonesia Superliga (ISL) melawan Pelita Jaya, Karawang, Minggu 24 April 2011 besok.

Dalam pertandingan itu, tim yang diasuh pelatih asal Cekoslovakia, Miroslav Janu ini akan memberi perhatian lebih kepada penyerang Pelita Jaya asal Malaysia, Safee Sali.

"Saat ini, tuan rumah Pelita Jaya diperkuat oleh penyerang baru asal Malaysia yang sangat membahayakan, yakni Safee Sali. Sebabnya ia perlu dapat perhatian lebih," ujar Asisten Pelatih Arema, Joko Susilo, Jumat 22 April 2011.

Saat ini, skuad Arema Indonesia sudah berada di Karawang, dan Sabtu 23 April 2011 dijadwalkan melakukan uji lapangan Stadion Singaperbangsa Karawang, Jawa Barat.

Sementara dalam menghadapi Pelita Jaya, sejumlah pemain Arema yang tidak bisa ikut ke China akan memperkuat tim itu kembali, seperti Noh Alam Shah, Kurnia Meiga, Denddy Santoso serta Roman Golian.

Joko berharap, dengan masuknya kembali sejumlah pemain tersebut pihaknya akan memasang target maksimal dengan poin penuh untuk mengangkat posisi klasemen sementara Arema.

Setelah meladeni Pelita Jaya, Arema kembali akan menjalani laga tandang selanjutnya melawan tuan rumah Semen Padang di Stadion Agus Salim, pada Kamis 28 April 2011.

Laporan: Ibrahim | Malang, umi

Thursday, April 21, 2011

Dilibas Shandong , arema Siap Lampiaskan Ke Pelita Jaya


Peluang Arema FC melaju lebih tinggi di Liga Champions Asia (LCA) 2011 tertutup.Kekalahan lima gol tanpa balas dari tuan rumah Shandong Luneng dua hari lalu adalah penyebabnya.


Kini,konsentrasi Arema bisa fokus ke kompetisi domestik.Hanya,kekalahan besar dari Shandong tetap menyisakan duka.Apalagi,skor itu adalah kekalahan terbesar kedua skuad Singo Edanmusim ini. Sebelumnya di Djarum Indonesia Super League (ISL),Zulkifli Sukur dkk kalah 1-6 dari Persipura Jayapura pada Maret lalu. Efek kekalahan besar ini seolah jadi trauma.Sebab,setelah dikalahkan Persipura,Singo Edan kesulitan bangkit dan mendulang hasil kurang maksimal di sejumlah laga berikutnya.Pengalaman ini yang bakal diantisipasi Manager-Coach Arema Miroslav Janu sepulang dari China. Pelatih asal Republik Ceko ini memastikan timnya tak terkena efek domino setelah kekalahan besar itu.

Salah satu alasannya, pertarungan di LCA sangat berbeda dengan ISL sehingga pemain tak patut tertunduk terlalu dalam akibat hasil tersebut. ”Kami harus secepatnya konsentrasi ke ISL.Kami kalah di China karena banyak faktor, teknis maupun nonteknis.Pemain harus cepat melupakan dan hadapi pertandingan berikutnya,”tandas Miro,sapaan Janu. Menelan kekalahan lima gol sebenarnya bukanlah di luar dugaan.Datang dengan kekuatan seadanya dan menghadapi kesenjangan kualitas yang demikian lebar tak cukup menumbuhkan optimisme di benak Miro.Justru sang arsitek sempat berpikiran urung tanding jika saja kiper pelapis Aji Saka tak menyusul ke Shandong Stadium.

Bagi Miro,kekalahan lima gol masih bisa ditoleransi jika melihat fakta di lapangan. Dia sempat khawatir timnya jauh lebih buruk dan menjadi bahan tertawaan suporter tuan rumah.Menurut dia,perlawanan yang diberikan Zulkifli dkk masih dalam proporsi yang ideal di Negeri Tirai Bambu. Dengan merunut realita di atas,Miro tak terlalu memberikan pressurekepada pemain. Eks arsitek PSM Makassar ini yakin timnya bisa kembali ke performa semula saat bertarung di ISL.

Arema pun masih terus berupaya memburu Persipura yang berada di puncak klasemen.Kekuatan Arema setelah pulang dari China kembali komplet dan siap mengejutkan tuan rumah Pelita Jaya,Minggu (24/4). ●kukuh setyawan

Saturday, April 16, 2011

Deltras vs Pelita Jaya = 0-2 , Lobster Mati di Kolam Lumpur




deltras Sidoarjo harus mengalami double kekalahan dalam kurun waktu lima hari. Setelah dipermalukan Semen Padang, kali ini giliran Pelita Jaya yang mengandaskan The Lobster dengan skor 0-2, Sabtu (16/4/2011) di atas lapangan yang lebih mirip kolam lumpur.
etelah sempat berhenti selama 34 menit, pertandingan Deltras kontra Pelita Jaya, Sabtu (16/4/2011) sore akhirnya dimulai. Bermain di lapangan stadion Gelora Delta yang becek dan tergenang air, kedua tim bermain imbang hingga turun minum.

Baik tuan rumah maupun Pelita kesulitan mengontrol bola di lapangan yang kembali tertutup air. Selain licin, bola terkadang berhenti tepat di genangan air. Imbasnya, serangan kedua tim kerap kali gagal karena bola tertahan genangan air.

Untuk menyiasati kondisi ini, pemain kedua tim lebih banyak bermain dengan bola-bola atas. Peluang terbaik pada pertandingan ini baru lahir di menit ke-20 aksi individu Danilo Fernando. Sayang tendangannya masih membentup pojok kiri mistar gawang Pelita.

Jika Danilo menjadi motor serangan di kubu Deltras, Safee Sali lah yang menjadi kunci permainan Pelita. Striker Timnas Malaysia ini ditempel ketat bek Australia, Steve Hesketh. Tapi hingga setengah jam babak pertama berjalan, kendali permainan cenderung berimbang.

Peluang terbaik Pelita akhirnya lahir di menit ke-31 melalui Safee. Di atas kubangan air, tendangan keras pemain bertubuh gempal bisa diselamatkan mistar gawang. 10 menit menjelang babak pertama usai, Pelita semakin gencar mengancam gawang tuan rumah.

Akibatnya, anak asuh Misha Radovic pun menjadi sasaran tackling keras pemain belakang The Lobster, julukan Deltras. Menjelang babak pertama usai, Pelita mendapat peluang emas lewat Andesi Prabowo. Sayang sepakannya membentur tiang gawang. Hingga babak pertama usai, skor masih 0-0.
abak kedua baru berlangsung semenit, Pelita sudah menebar ancaman melalui Safee Sali. Sayang tendangan saltonya masih melambung di atas mistar gawang. Selang tiga menit, Safee kembali menebar ancaman. Kali ini krosingnya terlalu deras sehingga tak mampu dijangkau striker pengganti, Joko Sasongko.

Permainan menyerang Pelita akhirnya berbuah gol di menit ke-55 melalui Dedi Kusnandar. Berawal krosing Maqdis Alfarisi dari sektor kiri, bola akhirnya jatuh di kaki Dedi. Tembakan kaki kanannya menerobos masuk ke jala Deltras yang dijaga Yanuar Tri Fernanda.

Masuk menit ke-61, striker Deltras, Cristiano Lopes membuang peluang yang 99 persen gol. Tinggal berhadapan dengan kiper, tendangan pemain pelontos ini justru melenceng ke kiri gawang. Bukannya mencetak gol, gawang Yanuar kembali bergetar di menit ke-66. Berawal umpan matang Safee, pemain pengganti Joko Sasongko bersarang tepat di pojok kiri atas gawang, Deltras tertinggal 0-2.

Tertinggal dua gol membuat irama permainan Deltras mulai kacau. Danilo dan kawan kawan pun menyerang secara sporadis. Namun sejauh ini perjuangan mereka belum berhasil. Hingga menit ke-75, gawang Pelita yang dijaga M Rahman masih perawan. Justru lewat serangan balik, Pelita mampu membuat pertahanan tuan rumah kocar kacir.

Terus menyerang, Deltras menuai peluang di menit ke-81 melalui pemain pengganti, Indra Setiawan. Namun tembakannya dapat diblok kiper Rahman. Usai itu, The Lobster tak pernah henti menyerang. Sedangkan Pelita tetap mengandalkan serangan balik. Tapi hingga pluit panjang dibunyikan, skor 0-2 untuk Pelita tetap bertahan.

Friday, April 15, 2011

Deltras vs Pelita Jaya : Lobster Wajib Menang


Usai tumbang atas Semen Padang, Deltras Sidoarjo berhasrat membayar kekecewaan pendukungnya dengan mengalahkan Pelita Jaya, Sabtu (16/4/2011) di stadion Gelora Delta, Sidoarjo.

Pada pertandingan besok, Deltras ingin menghapus luka kekalahan Semen Padang dengan skor telak 0-3. Apalagi kekalahan itu membuat anak buah Mustaqim melorot ke peringkat ke-11 dengan 22 poin. Tak ingin semakin melorot, The Lobster pun berhasrat memetik tiga angka besok.

Asisten pelatih Nus Yadera menyampaikan, kekalahan telah atas Semen Padang diakui membuat mental pasukannya sedikit melorot. "Namun kami harus segera bangkit mengingat posisi kami sedang terancam," jelas Nus.

Hanya saja pada pertandingan besok, pemain-pemain Deltras kembali harus mengelus dada. Sebab, hingga saat ini hak mereka belum dibayarkan oleh manajemen. Terkait masalah financial ini, Nus tidak bisa banyak komentar. "Kami cuma diminta untuk semangat meski gaji belum terbayar," jelasnya.

Jika Deltras sedang terpuruk, lawannya, Pelita Jaya justru tengah menanjak. Sejak mendatangkan striker asal Malaysia, Safee Sali, peforma anak buah Misha Radovic terus menanjak. Terakhir, mereka menahan imbang tuan rumah Persela Lamongan dengan skor 1-1. Pelita juga yakin mereka mampu mengulangi kemenangan 3-0 di kandang sendiri.

Dengan absennya striker asing Juan Ramirez karena akumulasi kartu merah, kemungkinan Radovic akan memasang Joko Sasongko untuk diduetkan dengan Safee Sali. [sya/kun]

Wednesday, April 13, 2011

Persela v Pelita Jaya =1-1 , Tuan Rumah Tertahan 10 Pemain Tamu



Persela Lamongan harus puas berbagi poin saat menjamu Pelita Jaya dalam lanjutan Indonesia Super League (ISL) di Stadion Surajaya, Rabu, 13 April 2011. Kedua tim bermain dengan skor akhir 1-1.

Gol Persela dicetak oleh Gustavo Fabian Lopez pada menit ke-70. Sedangkan gol Pelita Jaya dicetak oleh Safee Mohd Sali pada menit ke-49.

Dengan hasil imbang ini, Persela saat ini mengoleksi 26 poin dari 19 laga. Sementara Pelita mengoleksi 20 poin dari 20 laga.

Walaupun bermain di kandang lawan, The Young Guns tetap tampil apik di 45 menit pertama. Beberapa peluang apik bahkan tercipta di babak pertama.

Pelita mempunyai peluang pada menit ke-20 lewat tendangan Juan Ramirez dari luar kotak penalti. Sayang, tendangan kerasnya mampu ditepis oleh kiper Persela, Choirul Huda.

Lima menit kemudian, giliran Safee Mohd Sali mengancam gawang tuan rumah lewat tendangan bebas. Lagi-lagi, Pelita gagal menjebol gawang Persela setelah tendangan pemain Malaysia itu hanya membentur gawang.

Di saat asyik melakukan serangan, Pelita Jaya harus kehilangan satu pemainnya. Juan Ramirez mendapatkan kartu merah pada menit ke-27 setelah menyikut wajah Fachrudin Mustafi.

Bermain dengan 10 pemain langsung dimanfaatkan oleh tuan rumah. Serangan Persela yang dimotori oleh gelandang Gustavo Fabian Lopez sempat membuat pertahanan Pelita goyah.

Namun, sebelum turun minum beberapa serangan pemain asal Argentina itu masih bisa diredam oleh pemain belakang Pelita. Skor sementara bertahan 0-0.

Memasuki babak kedua, meski bermain dengan sepuluh pemain tidak membuat Pelita mengendurkan serangan. Pelita justru secara mengejutkan unggul terlebih dahulu pada menit ke-49 lewat gol Safee. Gol terjadi berkat umpan tarik Maqdis Shalim Alfarizi di area kotak penalti.

Tertinggal satu gol membuat Persela tampil agresif. Namun, Pelita setiap kali diserang selalu menumpuk banyak pemain di belakang. Strategi itu rupanya sukses membuat serangan Persela selalu gagal.

Tapi tuan rumah tidak menyerah. Pada menit ke-70, Persela akhirnya mampu menjebol gawang Pelita lewat tendangan bebas. Gustavo Fabian Lopez yang menjadi eksekutor sukses merobek gawang setelah tendangannya sempat mengenai kaki Chris Doig. Hingga laga usai, skor tetap bertahan 1-1.

Tuesday, April 12, 2011

Persela v Pelita Jaya : Berharap Peran Gustavo Lopez


Kehadiran gelandang Gustavo Fabian Lopez membawa perubahan bagi Persela Lamongan. Hingga laga keempat di putaran kedua Indonesia Super League (ISL), tim berjuluk Laskar Joko Tingkir tersebut meraup poin absolut, yakni 12 poin. Bahkan, Gustavo menjadi aktor perontok mental pemain tuan rumah Persijap Jepara pada laga Minggu lalu.

Dia menciptakan gol pembuka dari tendangan sudut yang gagal diantisipasi kiper lawan. Aksi memikat Gustavo tetap dinantikan LA Mania, kelompok suporter Persela, dalam laga nanti sore (13/4) saat mereka menjamu Pelita Jaya Karawang, Jawa Barat, di Stadion Surajaya Lamongan.

’’Kami akan menurunkan pemain yang tidak jauh berbeda saat melawan Persijap,’’ kata pelatih Persela Subangkit kemarin (12/4). Sementara itu, pelatih Pelita Jaya Misha Radovic tidak gentar dengan kekuatan Persela. Menurut dia, hasil putaran pertama lalu dengan skor 2-2 tidak bisa menjadi ukuran.

’’Kami melihat Persela cukup kuat, tetapi kami akan bermain full team besok (nanti sore, Red),’’ ujarnya saat memimpin pasukannya mencoba lapangan Stadion Surajaya. Pelatih asal Inggris itu menambahkan, timnya tetap siap meladeni Persela dengan permainan terbuka. ’’Kami siap meski bertanding di sini (kandang Persela),’’ janjinya.

Tuesday, April 5, 2011

Ingin Satu Klub Dengan Van Beukering , Tonnie Cusell Lilipaly Gabung Pelita Jaya


Tonnie Cusell Lilipaly menyepakati kontrak tiga tahun dengan Pelita Jaya dan akan menyusul eks rekannya, Jhonny van Beukering, yang sudah terlebih dahulu mencapai kata sepakat dengan klub Superliga Indonesia (ISL) itu.

Cusell sudah mencari klub baru di Indonesia sejak menemani sepupunya, Stefano Lilipaly, yang memenuhi undangan mengikuti seleksi timnas Indonesia U-23, Februari lalu. Keinginan itu terkabul setelah Pelita menjadi klub paling serius yang ingin mendapatkannya.

"Pelita paling serius, kontak dengan [deputi bidang teknis BTN] Iman Arif pun berjalan dengan baik," ujarnya .

"Saya sudah menyampaikan kepada Iman Arif tentang niat membela timnas Garuda dan tentu saja mengantungi paspor Indonesia."

"Saya juga bilang, saya bukan saja siap memberikan permainan yang baik, tetapi juga berbagi pengalaman kepada pemain muda."

Salah satu alasan Cusell bergabung ke Pelita adalah kehadiran eks rekannya di Jong Vitesse Arnhem, Van Beukering.

"Saya sangat mendambakan bisa bermain lagi bersama Jhonny. Mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa terealisasi," imbuh pemain asal FC Hilversum berusia 28 tahun itu.

Kedua pemain kemungkinan besar baru bisa memperkuat Pelita mulai Juni mendatang. Van Beukering sendiri telah dinyatakan sepakat bergabung ke Pelita dengan kontrak berdurasi tiga tahun. Penyerang yang diminati timnas Indonesia untuk dinaturalisasi itu kabarnya sedang berada di Jakarta untuk menandatangani kontrak.

Sunday, April 3, 2011

Pelita Jaya vs Persijap = 2-0 , Safee Salto , Kalinyamat Merana


Pelita Jaya berhasil menaklukkan tim tamu Persijap Jepara dengan skor 2-0 dalam lanjutan pertandingan Liga Super Indonesia di Stadion Singaperbangsa, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Minggu malam.

Tendangan salto Safee Sali yang bersarang ke gawang Persijap mengawali keunggulan tuan rumah pada menit 10. Gol spektakuler itu berawal dari tendangan bebas Joko Sasongko yang disambut striker asal Malaysia itu.

Penjaga gawang Persijap, Danang Wihatmoko, tidak mampu menblok tendangan salto Safee dan terciptalah gol.

Enam menit kemudian, Safee nyaris menggandakan keunggulan Pelita Jaya setelah menerima umpan tarik Joko Sasongko. Tetapi sayang, tendangannya melambung ke atas mistar gawang Persijap.

Tertinggal satu gol, skuad Persijap berusaha menyamakan kedudukan, tetapi ketatnya barisan belakang Pelita sulit ditembus tim Laskar Kalinyamat, dan kedudukan 1-0 pun bertahan hingga babak pertama berakhir.

Memasuki babak kedua, Persijap terus menekandan beberapa kali merepotkan barisan belakang Pelita Jaya yang dikomandoi Christoper Doig.

Tetapi, pada menit 65, justru Persijap yang kebobolan. Gol kedua yang memperbesar keunggulan Pelita itu tercipta dari kaki Joko Sasongko.

Joko berhasil mengelabui empat pemain belakang Persijap saat penetrasi dari sisi kanan, lalu bersarang di sisi kanan gawang Persijap.

Keduukan 2-0 bertahan hingga wasit yang memimpin pertandingan, Reto Slamet, meniup pluit panjang pertanda berakhirnya pertandingan.
Pelatih Pelita Jaya, Misha Radovic, mengaku senang atas penampilan anak asuhnya. "Saya berterima kasih kepada anak-anak yang menampilkan permainan cukup bagus dan mampu mengalahkan Persijap. Padahal, permainan Persijap cukup bagus," kata Misha.


Pelatih Persijap Suimin Diharja hanya mengucapkan selamat kepada Pelita Jaya.(*)

Sunday, March 20, 2011

Misha Radovic : Tendangan Bebvs J-lo Tidak Fair !!


Pelatih Pelita Jaya Karawang, Misha Radovic, menyatakan secara umum kepemimpinan wasit asal Malaysia, Lismotia Mohem sudah bagus saat memimpin laga Persisam Putra menjamu Pelita Jaya, Minggu (20/3). Namun demikian ada beberapa keputusan yang juga salah, termasuk memberi hadiah tendangan bebas kepada Persisam Putra di babak 80.

"Pemain kami tak ada membuat salah, tapi di pihak lawan diberi hadiah tendangan bebas," kata Misha Radovic kepada wartawan seusai pertandingan, Minggu (20/3) malam.

Dari keputusan wasit inilah, tim berjuluk Pesut Mahakam ini memenangkan pertandingan dengan skor akhir 1-0. Tendangan bebas yang dieksekusi Julio Lopes inilah gol semata wayang yang membuat Persisam meraih poin penuh.

Selama pertandingan, Radovic juga memuji kedua tim menunjukkan permainan di hadapan penonton Samarinda. Pemain Pelita Jaya pun, menurutnya, telah bermain maksimal. Tapi sayang, timnya belum beruntung.

Selama pertandingan, striker andalan Pelita Safee Salli bermain memuaskan. Tapi penjagaan ketat dari barisan belakang Persisam Putra membuat Saffe tak berbuat banyak. Namun Safee membuat peluang melalui tandukan di babak kedua. Tapi sayang tandukan pemain tim nasional Malaysia dalam Piala AFF lalu masih menyentuh mistar gawang. Dalam laga ini Pelita Jaya kalah dari Persisam dengan skor akhir, 1-0.

FIRMAN HIDAYAT

Persisam vs Pelita jaya = 1-0 ,Mitos Gawang


Pemain Pelita Jaya Karawang pantas kecewa. Mendominasi jalannya pertandingan dengan peluang-peluang cantik, Pelita Jaya justru harus takluk 1-0 dari tuan rumah Persisam Samarinda di Stadion Segiri, Samarinda, Minggu 20 Maret 2011.

Inilah sepakbola. Empat kali usaha penyerang-penyerang Pelita digagalkan tiang dan mistar gawang Persisam. Safee Sali digagalkan mistar sedangkan usaha Engel Berd Sani, Mustofa Aji dan Juan Ramirez digagalkan tiang gawang Persisam.

Yang membuat kubu Pelita dipastikan getir yakni mereka harus pulang tanpa poin setelah tendangan bebas Julio Lopez berhasil memberikan kemenangan bagi tuan rumah. Mitos gawang di mulai.

Bertanding di hadapan pendukungnya yang memenuhi Stadion Segiri Samarinda, Minggu 20 Maret 2011, Pelita Jaya sebenarnya justru mampu mendikte jalannya pertandingan.

Pada menit 21, Engel Berd Sani berhasil mengancam gawang Persisam lewat tendangan kerasnya di kotak penalti. Sayang bola hanya mampu membentur tiang gawang Persisam yang dikawal Wawan Hendrawan.

Tuan rumah sempat membalas di menit 27 lewat aksi pemain mudanya Aldair Makatindu. Mengecoh beberapa bek Pelita, Aldair berhasil melepaskan tendangan keras di kotak penalti. Sayangnya bola masih melebar dari gawang Pelita yang dikawal I Made Kadek.

Skor kaca mata ini bertahan hingga turun minum dan drama baru dimulai di babak kedua.

Pada menit 71, Mustofa Aji berpeluang membuat Pelita unggul. Namun usaha Mustofa Aji yang turun sebagai pemain pengganti harus digagalkan tiang kanan gawang Persisam yang di kawal Wawan Hendrawan.

Enam menit kemudian atau tepatnya pada menit 77, giliran Ramirez yang harus gigit jari setelah bola hasil tendangannya hanya membentur tiang kiri gawang Persisam.

Justru Persisam yang berhasil memanfaatkan peluang dengan baik. Pada menit 80, Pelita Jaya harus terima justru kebobolan setelah tendangan bebas Julio Lopez berhasil menjebol gawang Pelita. 1-0 buat tuan rumah.

Derita Pelita semakin lengkap setelah Safee Sali ikut merasakan mitos gawang. Peluang Pelita mencetak gol lewat Safee di menit 84 kembali harus terhenti oleh mistar gawang Persisam. Alhasil Pelita harus pulang dengan tangan kosong.

Dengan kekalahan ini, Pelita harus rela tak beranjak di peringkat 14 dengan koleksi 13 poin. Pelita tertinggal sebiji poin dari Bontang FC yang menghuni dasar klasemen.

Sedangkan buat Persisam, tambahan tiga poin ini cukup untuk menggusur Arema Indonesia dan Sriwijaya. Persisam nangkring di posisi 5 dengan koleksi 29 poin dari 18 pertandingan.

Susunan Pemain

Persisam:
Wawan Hendrawan, Irsyad Aras, Usep Munandar, M Roby, Djayusman Triadi, Isdiantono, Akbar Rasyid, Ahmad Sembiring, Fandi Mochtar, Julio Lopez, Aldair Makatindu

Pelita: I Made Kadek W, Ruben Karel, Christopher Ross Doig, Ardan Aras, Edi Hafid, Troy Hearfield, Egi Mergiansyah, Maqdis Fariz, Engel Berd Sani, Feriansyah Mas'ud, Safee Sali

Friday, March 18, 2011

Pelita Jaya Siap tantang De Jong Indonesia


De Jong Indonesia direncanakan menjajal salah satu kekuatan kontestan tim Indonesia Super Liga, Pelita Jaya, di stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Sabtu (19/3) sore.

De Jong sendiri adalah sekelompok pemain warga negara Belanda keturunan Indonesia yang mayoritas meniti karir di negeri kincir angin. Seluruh pemain De Jong Indonesia memiliki darah Ambon. Sebelumnya, De Jong Indonesia melakukan pertandingan eksibisi melawan Maluku all star dengan skor 3-1, Selasa (15/3).

"Ini bagian dari kegiatan kami selama di Indonesia. Kita lihat saja besok hasilnya," ujar pelatih De Jong Indonesia, Johnny Taihattu, usai timnya latihan ringan di SUGBK, Senayan, Jakarta, Jumat (18/3)sore.

Pagi harinya, De Jong Indonesia sempat melakukan pertandingan futsal dengan tim futsal Ragunan dan meraih kemenangan 7-5.

Terpisah, di pentas ISL, Pelita Jaya FC memainkan pertandingan kandang di stadion si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung, dan basecamp di POR Pelita Jaya FC di Sawangan, Depok, Jawa Barat.

Pelita Jaya FC, berhasil menjadi juara Galatama empat kali dalam enam tahun terakhir kompetisi tersebut sebelum Galatama dileburkan pada tahun 1994 untuk membentuk Liga Indonesia (LI) bersama kompetisi Perserikatan.

Di LI, Pelita tidak pernah lagi menyamai keberhasilannya ketika di Galatama seperti menghadirkan pemain-pemain asing seperti Mario Kempes, Roger Milla dan Maboang Kessack. Sejak menembus babak 12 Besar pada kompetisi LI tahun 1994/95, prestasi terbaik Pelita adalah babak 8 Besar pada tahun 1999/2000.

Kini, Pelita Jaya ingin menghadirkan kembali kejayaan yang mereka pernah raih di zaman Galatama.