Monday, March 21, 2011

Sriwijaya FC 'Pecat' Rahmat Latief


Keputusan tegas diambil manajemen Sriwijaya FC kepada defender muda Rahmat Latief. Mantan punggawa tim nasional Indonesia U-23 itu 'dipecat' manajemen Laskar Wong Kito karena alasan indisipliner.

Direktur Teknik dan SDM PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM), Hendri Zainuddin mengatakan, alasan Latief dipecat karena menghilang dari tim tanpa kabar. Bukan hanya sehari dua hari, tapi ia menghilang terhitung selama dua
bulan.

“Sejak pemanggilan dirinya di seleksi Timnas U-23 awal Januari lalu, dia (Latief) tidak kembali ke tim. Bahkan, saat coba dihubungi oleh manajemen maupun pelatih (Ivan) Kolev, dia tidak bisa dihubungi,” ujar Hendri.

Latief baru bergabung ke tim Sriwijaya dua hari lalu. Ketika itu, ia memberikan alasan kepada pelatih bahwa sedang beristirahat setelah menjalani operasi gigi. Tapi bagi Kolev dan manajemen, alasan tersebut dianggap terlalu mengada-ada.

“Kalau sejak awal dia memberitahukan masalah yang menimpanya, mungkin keputusannya akan lain. Tapi, ini kan dia tanpa memberikan kabar sedikit pun ke manajemen atau pelatih,” kata Hendri.

Menurut Hendri, sejak awal manajemen SFC telah menegaskan hanya akan merekrut pemain yang memiliki karakter bagus di dalam lapangan maupun luar lapangan. Sebab, tingkah laku para pemain SFC menjadi sorotan bagi masyarakat Sumsel.

Pilih Mundur

Rahmat Latief yang dihubungi melalui telepon selulernya memberikan alasannya sendiri. Saat ini, ia sudah berada di Makassar. Pemain 22 tahun ini menceritakan pengunduran diri dari SFC adalah inisiatif dirinya sendiri. Pasalnya, sejak awal musim lalu antara dirinya dan pelatih Ivan Kolev sudah sering terjadi ketidakcocokan tentang karakter bermain.

“Saya putuskan berbicara langsung dengan Kolev untuk mengundurkan diri. Soalnya, sejak awal musim ketidakcocokan itu terus berlangsung dan saya tahan,” ujar Rahmat.

“Daripada saling merugikan, ya terpaksa keputusan itu saya ambil,” tutur mantan punggawa Timnas Indonesia di SEA Games 2009 Laos itu.

Latief juga menerangkan, ia memang menjalani operasi gigi di Makassar. Ia memilih operasi di Makassar karena peralatan rumah sakit di sana lebih lengkap daripada di Palembang.

“Saat di timnas, saya memang operasi gigi di Makassar dua minggu. Tapi, begitu selesai langsung ke timnas lagi. Jadi, tidak benar saya menghilang tanpa kabar,” sanggah Latief.

Terdepak dari SFC, Latief otomatis menganggur hingga akhir musim 2010/2011. Sebab, bursa transfer pemain musim ini sudah ditutup pada akhir Februari lalu.

“Ada tawaran dari Persiba Balikpapan, tapi percuma karena tidak bisa main juga hingga akhir musim ini. Jadi istirahat dulu lah,” pungkas Latief seraya menambahkan urusan dengan manajemen SFC sudah beres semua.

Laporan: Rasyid Irfandy/Palembang